Cilodong & Cipayung: Dua Kawasan yang Mulai Jadi Incaran Baru di Utara Depok
Rumah Depok: Kalau dulu orang bicara soal Depok, yang terbayang biasanya cuma Margonda yang padat atau Beji yang ramai. Tapi sekarang arah perhatian mulai bergeser ke utara. Kawasan Cilodong dan Cipayung mulai mencuri perhatian para pencari rumah dan investor properti. Dalam lima tahun terakhir, dua wilayah ini berkembang dengan cepat—bukan cuma karena harganya yang masih “masuk akal”, tapi juga karena infrastrukturnya makin baik dan suasananya jauh lebih tenang dibanding pusat kota.
Bagi banyak keluarga muda, kombinasi ini terasa pas banget: harga rumah masih bersahabat, akses ke kota mudah, tapi lingkungan tetap sejuk dan hijau. Warga lama Depok bahkan bilang, “hidup di Cilodong dan Cipayung itu kayak tinggal di kota tapi masih punya napas desa.” Suasananya tenang, tapi fasilitas sudah modern. Nah, inilah alasan kenapa kawasan ini kini jadi incaran baru di peta properti Depok Utara.
1. Cilodong: Hunian Hijau dengan Akses Kota yang Makin Mudah
Dulu, Cilodong dikenal sebagai kawasan yang agak jauh dari hiruk-pikuk Margonda. Tapi sekarang, gambaran itu sudah berubah total. Jalan-jalan utama diperlebar, transportasi makin lancar, dan akses ke berbagai titik kota Depok jadi lebih singkat. Lokasinya yang berbatasan langsung dengan Sukmajaya dan Cimanggis membuat Cilodong mudah dijangkau dari mana saja—baik dari arah Jakarta, Bogor, maupun tengah kota Depok.
Salah satu ikon kawasan ini adalah Situ Cilodong—danau alami yang kini disulap jadi ruang publik hijau favorit warga. Setiap akhir pekan, banyak keluarga datang untuk jogging, memancing, atau sekadar piknik di tepi danau. Suasana seperti inilah yang bikin Cilodong punya daya tarik kuat sebagai kawasan hunian yang seimbang antara alam dan akses kota.
Banyak pengembang juga mulai masuk ke area ini. Beberapa proyek baru menawarkan konsep cluster minimalis modern, ada juga rumah subsidi dengan skema cicilan langsung ke developer. Harga rumah di Cilodong masih jauh lebih bersahabat dibanding Margonda atau Beji. Kalau rumah satu lantai di Margonda bisa tembus di atas Rp800 juta, di Cilodong kamu masih bisa dapat tipe serupa di kisaran Rp500–600 jutaan. Cocok banget buat keluarga muda yang baru mulai meniti karier dan ingin punya rumah sendiri tanpa harus keluar kota.
Dari sisi transportasi, akses ke Stasiun Depok Lama dan Stasiun Depok Baru juga cukup dekat—sekitar 15–20 menit perjalanan. Ditambah lagi, kini banyak rute angkot dan ojek online yang melintasi kawasan ini, membuat mobilitas harian jadi lebih mudah.
2. Cipayung: Tenang, Hijau, Tapi Kini Mulai Modern
Kalau Cilodong terkenal dengan keseimbangannya, maka Cipayung adalah kawasan yang dikenal karena ketenangannya. Banyak yang menyebut Cipayung sebagai “zona tidur” Depok—karena lingkungannya damai, udaranya segar, dan jauh dari kebisingan kota. Tapi di balik ketenangan itu, justru ada potensi besar yang kini mulai terbuka.
Beberapa tahun terakhir, banyak pengembang properti melirik Cipayung. Mulai dari cluster dua lantai modern, townhouse kecil, hingga perumahan syariah mulai bermunculan. Perkembangan ini tak lepas dari peningkatan infrastruktur yang terus dilakukan pemerintah. Jalan utama Cipayung Raya kini sudah dilebarkan, sistem drainase diperbaiki, dan beberapa titik strategis sudah terkoneksi dengan jalur transportasi umum menuju Margonda dan Lenteng Agung.
Satu hal yang membuat Cipayung makin menarik adalah rencana pembangunan akses langsung ke Tol Jagorawi dari arah Cipayung. Begitu proyek ini terealisasi, nilai investasi tanah di kawasan ini diprediksi melonjak signifikan. Secara geografis, Cipayung juga berada di jalur penting yang menghubungkan Depok, Bogor, dan Jakarta Selatan—artinya, lokasi ini ideal banget buat para pekerja komuter yang ingin tinggal di tempat tenang tapi tetap strategis.
3. Harga Properti dan Potensi Investasi yang Terus Naik
Berdasarkan tren properti lokal 2023–2025, harga rumah di Depok tumbuh rata-rata 7–9% per tahun. Tapi menariknya, di Cilodong dan Cipayung, pertumbuhannya sedikit lebih tinggi—sekitar 10–12% per tahun. Alasannya sederhana: masih banyak lahan kosong yang kini mulai dikembangkan jadi kawasan hunian produktif.
Untuk tipe rumah 36/72, harga di Cilodong saat ini berada di kisaran Rp480 juta – Rp650 juta. Sementara di Cipayung, tipe serupa masih bisa didapat di bawah Rp500 juta. Bandingkan dengan Beji atau Pancoranmas yang sudah melampaui Rp800 juta. Dengan harga seperti ini, Cilodong dan Cipayung memberikan peluang investasi yang sangat menjanjikan bagi mereka yang berpikir jangka panjang.
Faktor lain yang turut mendongkrak nilai properti adalah proyek-proyek pembangunan pemerintah daerah. Mulai dari pelebaran jalan Cipayung Raya, perbaikan sistem drainase utama, hingga rencana pembangunan sekolah negeri baru di kawasan tersebut. Efek domino dari proyek-proyek ini sangat terasa. Dalam lima tahun ke depan, bukan tidak mungkin harga rumah di Cipayung dan Cilodong akan naik pesat seperti yang dulu terjadi di Sawangan.
4. Kenyamanan Hidup: Udara Segar dan Lingkungan yang Masih Asri
Hal lain yang bikin dua kawasan ini istimewa adalah kualitas lingkungannya. Cilodong dan Cipayung masih punya banyak ruang terbuka hijau. Di Cilodong, kamu bisa menemukan area alami seperti Situ Cilodong, kebun kecil warga, hingga taman-taman kota yang kini mulai ditata rapi. Di Cipayung, terutama bagian selatan, suasana sejuknya bahkan mirip kawasan pegunungan kecil karena masih banyak pepohonan besar yang rindang.
Dari segi kepadatan, kedua wilayah ini juga lebih lapang dibanding Margonda atau Beji. Jalan-jalan utama tidak terlalu macet, udara terasa lebih bersih, dan suasananya tenang. Bagi keluarga dengan anak kecil atau orang tua yang ingin hidup dengan ritme lebih santai, kawasan ini terasa ideal. Banyak warga yang pindah ke sini mengaku lebih betah karena bisa “bernapas lega” setiap hari.
Fasilitas publik pun sudah cukup lengkap. Ada sekolah negeri dan swasta, minimarket, rumah ibadah, lapangan olahraga, hingga pusat kuliner lokal yang tumbuh di setiap sudutnya. Bahkan, beberapa café dan co-working space mulai bermunculan, menandakan bahwa kawasan ini pelan-pelan berkembang jadi area urban baru dengan karakter yang unik.
5. Akses dan Transportasi
Konektivitas adalah kunci pertumbuhan kawasan, dan Cilodong–Cipayung memahaminya betul. Dari Cilodong, kamu bisa langsung tembus ke Jalan Raya Bogor atau Jalan Tole Iskandar, dua jalur utama menuju Jakarta. Sementara Cipayung bisa diakses dari arah Citayam, Sawangan, maupun Beji, sehingga fleksibel bagi para komuter.
Transportasi umum juga melimpah—mulai dari angkot, bus kecil, hingga layanan ojek online yang tersedia hampir 24 jam. Untuk pengguna KRL, pilihan stasiun terdekat antara lain Stasiun Citayam, Stasiun Depok Lama, dan Stasiun Pondok Cina. Pemerintah Kota Depok pun tengah menyiapkan pengembangan BRT Depok serta integrasi transportasi dengan Transjakarta, yang bakal makin memperlancar mobilitas warga.
Dengan akses transportasi sebaik ini, banyak pekerja Jakarta yang memilih tinggal di kawasan ini karena biaya hidup lebih ringan dan suasana lebih tenang, tapi waktu tempuh ke kantor masih sangat masuk akal.
6. Masa Depan Cilodong & Cipayung
Dalam rencana tata ruang Kota Depok 2025–2035, Cilodong dan Cipayung mendapat perhatian khusus. Pemerintah ingin mengarahkan Cilodong menjadi kawasan hunian modern dan pusat pendidikan baru, sementara Cipayung diarahkan sebagai zona pengembangan ekonomi kreatif dan perumahan ramah lingkungan. Kombinasi kebijakan ini jelas memberi sinyal positif bagi investor maupun calon pembeli rumah.
Dengan pertumbuhan infrastruktur yang konsisten dan minat pasar yang terus naik, Cilodong dan Cipayung diprediksi akan menjadi “bintang baru” di peta properti Depok. Kawasan ini akan punya nilai investasi tinggi tanpa kehilangan karakter asri yang menjadi daya tarik utamanya.
Banyak agen properti lokal bahkan mulai menyebut kawasan utara Depok ini sebagai “Margonda masa depan.” Artinya, siapa pun yang berinvestasi sekarang kemungkinan besar akan menikmati kenaikan nilai properti signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
Kesimpulan: Saat yang Tepat untuk Melirik Utara Depok
Kalau kamu sedang mencari rumah dijual di Depok, jangan hanya terpaku pada Margonda atau Sawangan. Kawasan Cilodong dan Cipayung kini punya potensi besar yang belum banyak dieksplor. Harga rumah masih bersahabat, lingkungan lebih nyaman, dan infrastruktur sedang gencar dibangun.
Bagi pembeli rumah pertama, ini momen emas untuk masuk sebelum harga naik tinggi. Dan bagi investor, dua kawasan ini memberikan peluang pertumbuhan nilai tanah yang menjanjikan. Seperti kata pepatah agen properti: “Yang beli rumah di Depok lima tahun lalu, sekarang sudah tersenyum.”
Cilodong dan Cipayung mungkin jadi kisah sukses berikutnya—wilayah yang pelan tapi pasti tumbuh, berkembang, dan membawa keseimbangan baru antara modernitas dan ketenangan hidup.
Ingin tahu proyek rumah terbaru di Cilodong atau Cipayung?
Hubungi tim Rumah Depok melalui WhatsApp di
0896-5353-0838
untuk info harga, promo, dan lokasi terbaru. Tim kami siap bantu kamu menemukan rumah impian di Depok dengan mudah, cepat, dan aman.
Rumah Depok — Solusi mudah cari rumah di seluruh penjuru Depok.